Bengkulu merupakan salah satu provinsi dengan banyaknya kekayaan, seperti senjata tradisional. Setiap senjata tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda, namun disesuaikan dengan penggunaannya.
Pada umumnya, senjata tradisional ini dipengaruhi oleh kebudayaan etnis Melayu dan agama Islam. Dimana, ada beberapa jenis senjata yang masih dapat dijumpai saat ini, mulai dari senjata tradisional Rudus, keris, dodong, Rambai Ayam dan Sewar.
Ciri khas utama yang berasal dari wilayah ini yaitu ukurannya yang relatif kecil, bahkan bisa menunjukkan status sosial pemiliknya.
Perlu diketahui bahwa senjata merupakan alat yang biasa digunakan untuk membunuh, menghancurkan dan menghancurkan sesuatu seperti benda maupun makhluk hidup.
Fungsi lainnya, senjata ini juga bisa digunakan untuk melindungi diri atau bisa juga untuk mengancam lawan dan menyerang musuh.
Sementara itu, istilah lain yang berasal dari kata tradisi mempunyai makna yaitu sebagai perilaku atau kebiasaan yang bersumber pada aturan maupun norma yang sudah ditentukan sebelumnya.
Norma tersebut seperti norma tertulis dan norma tidak tertulis yang mana akan terus diwariskan ke generasi berikutnya secara turun temurun.
Ragam Jenis Senjata Tradisional Bengkulu
Senjata memang alat untuk melindungi diri dari kejahatan, namun sering disalahgunakan seperti melakukan kejahatan.
Provinsi Bengkulu tentu saja mempunyai senjata khas yang diturunkan temurun kan dari nenek moyang terdahulu, di antaranya yaitu:
1. Kuduk
Kuduk adalah salah satu senjata tradisional Bengkulu yang hampir sama dengan Golok. Senjata ini mempunyai bilah yang sangat tajam dan panjang bagian bawahnya sekitar 45 cm.
Bentuk melengkung di gagangnyalah yang membuat ciri khas dari senjata ini.
Sementara itu, senjata ini mempunyai sarung untuk menutupi bilah tajam. Dimana sarung tersebut mempunyai tali di bagian sisi dan pengait yang dibuat dari tanduk kerbau.
2. Ayam Rambai
Senjata tradisional khas Bengkulu yang nggak bisa didapatkan di provinsi lainnya yaitu rambai ayam. Senjata jenis tusuk ini memiliki ujung yang runcing dan salah satu sisinya cukup tajam.
Masyarakat yang menduduki wilayah Bengkulu biasanya menamakan senjata ini dengan nama lain seperti Jembio. Ciri khasnya bisa dilihat dari beberapa aksesoris atau ornamennya.
Dengan bentuk bilah sedikit melengkung dan sudut yang kecil (mirip taji ayam) bisa mematikan jika mengenai tubuh lawan.
Tak hanya itu saja, senjata tradisional ini juga sudah dilengkapi dengan ragam pahatan di bagian kerangka dan gagangnya.
3. Senjata Tradisional Bengkulu Rudus
Senjata tradisional Bengkulu selanjutnya yaitu rudus yang memiliki nilai senjata bersejarah. Senjata ini mirip seperti pedang atau golong yang memiliki jasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada zaman kolonial Belanda, senjata tradisional ini sering digunakan masyarakat Bengkulu untuk melawan penjajah dan digunakan sebagai simbol kebangkitan melawan perdamaian.
Sampai sekarang hal tersebut menjadi sebagai simbol lambang dari Provinsi Bengkulu. Bahkan, masyarakat Bengkulu pun menganggap bahwa senjata ini menjadi simbol kepahlawanan.
Senjata ini sudah ada sebelum terjadinya penjajahan, namun sudah digunakan saat kerajaan Islam dalam masa keemasan di bumi pertiwi. Dimana pada saat itu kerajaan tersebut masih sering dihukum satu dengan yang lainnya.
Secara umum senjata ini diletakkan dengan cara digantung, berbeda dengan sewar, Dodong dan keris yang membawanya dengan diselipkan di bagian belakang pemiliknya.
Baca juga: Senjata Tradisional Bangka Belitung
4. Sewar
Senjata tradisional ini mirip dengan golong yang bentuknya melengkung. Secara umum tampilannya cenderung lurus seperti golok. Perbedaannya bisa dilihat dari ukurannya, di mana ukuran senjata ini lebih kecil jika dibandingkan dengan golok.
Sampai sekarang pun masih banyak pemuda yang berada di desa pedalaman Bengkulu yang selalu membawa senjata ini saat bepergian.
Untuk menjaganya senjata ini disarungkan, kemudian diselipkan di belakang pakaian pemiliknya. Mereka membawa senjata ini ke mana-mana bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjaga diri.
Dengan memiliki bentuk yang tampak seperti golok, senjata ini juga dapat digunakan untuk menebas rumput, tanaman dan kayu yang nggak terlalu tebal.
5. Senjata Tradisional Bengkulu Tameng
Tameng adalah salah satu senjata tradisional Bengkulu yang berfungsi untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Senjata ini berasal dari Nusa Indah, Bengkulu. Bahan utama yang digunakan untuk membuat senjata ini yaitu rotan.
Rotan tersebut membentuk bundaran lalu dijalin sampai membentuk tameng. Pada umumnya senjata ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alat tangkis.
Dengan begitu, pengguna dapat menangkis serangan senjata tajam dari lawan. Jadi nggak heran jika banyak senjata ini sangat penting digunakan dalam pertarungan maupun kegiatan bela diri.
6. Keris Terapang
Keris yang berasal dari Bengkulu ini memiliki tampilan yang lebih ramping dan kecil dibandingkan keris-keris pada umumnya. Jika dilihat secara sepintas, bentuknya mirip seperti keris yang berada di Pulau Jawa.
Perbedaan keduanya bisa dilihat dari jumlah lekukan pada keris. Keris terapang ini mempunyai lekukan berjumlah genap dan terdapat tahta di gagang yang sedikit mencolok.
Selain itu, senjata tradisional ini juga menunjukkan status sosial sang pemilik. Jadi nggak heran jika sultan-sultan menggunakan keris sebagai penanda tahtanya.
Kegunaannya berfokus pada senjata tikam saat berhadapan satu lawan satu dengan musuh. Namun disisi kegiatan adat, senjata ini biasanya digunakan untuk pelengkap adat.
7. Senjata Tradisional Bengkulu Dodong
Senjata tradisional Bengkulu berikutnya yaitu dodong yang saat ini sudah sulit ditemukan atau didapatkan. Apalagi nggak semua orang bisa memiliki senjata tradisional ini.
Namun jika ingin melihatnya, bisa datang ke museum sebab senjata ini sudah disimpan dan dipajang di dalam museum.
Apa saja yang membuat senjata ini terlihat istimewa? Saat melawan para bangsa penjajah di masa lampau banyak masyarakat yang menggunakan senjata ini.
Jadi, saat itu masyarakat Indonesia menggunakannya ketika melawan penjajah. Selain untuk menembak, umumnya senjata ini disimpan oleh para pria Bengkulu sebagai senjata untuk menjaga diri dari serangan musuh.
Tak hanya itu saja, senjata ini juga sudah sering digunakan sebagai aksesoris untuk pelengkap pakaian pengantin adat laki-laki.
8. Kerambit Bulan
Senjata tradisional Bengkulu yang terakhir dengan keunikan dan ciri khasnya tersendiri yaitu kerambit bulan.
Bentuknya seperti pisau yang bilahnya melengkung seperti bulan sabit. Di kedua sisi bilahnya sangat tajam dan ganggangnya nggak punya lubang seperti kerabit dari daerah lain.
Hal tersebutlah yang menjadikan ciri khasnya tersendiri. Dengan bilah yang tajam dan melengkung serta bentuknya yang kecil sudah menjadi senjata andalan untuk pertarungan jarak dekat maupun bela diri.
Oleh sebab itu, senjata ini dapat membahayakan lawan saat bertarung dalam jarak dekat.
Untuk menjaga dan menyediakan senjata-senjata tradisional khas Bengkulu di atas, pemerintah mendirikan budaya berbentuk museum yang terletak di Bengkulu.
Adanya museum tersebut menjadikan sarana untuk memamerkan senjata tradisional dan meningkatkan literasi masyarakat dari berbagai kalangan usia dan kelompok etnis yang mengunjungi museum.
Nggak cuma menarik wisatawan lokal saja, namun wisatawan asing juga mengagumi keindahan budaya yang ada di Indonesia.