Home » Kesenian » Rumah Adat Bengkulu yang Terkenal dengan Ciri Khasnya

Rumah Adat Bengkulu yang Terkenal dengan Ciri Khasnya

Rumah Adat Bengkulu – Bengkulu adalah kota terbesar kedua di Pantai Barat Pulau Sumatera setelah kota Padang. Ibu kota provinsi Bengkulu yaitu Bengkulu.

Pada awalnya, provinsi ini berada di dalam pengaruh kerajaan Inderapura dan Kesultanan Banten yang dikuasai oleh Inggris kemudian diserahkan ke Belanda.

Bengkulu mempunyai cerita dan sejarah panjang yang nggak boleh dilupakan. Wilayah ini memiliki luas sekitar 151,7 km dengan jumlah populasi 328.827 jiwa.

Selain itu, bengkulu sangat terkenal dengan keindahan alamnya. Pantai tersebut berupa Pantai Panjang, Pantai Sungai Suci, Pantai Panjang Bengkulu, Pantai Tapak Paderi, Pantai Jakar, Pantai Lentera Merah, Pantai Kumayan dan lain sebagainya.

Selain memiliki pemandangan alam yang indah, Bengkulu juga kaya dengan wisata rumah adat Bengkulu.

Ciri Khas Rumah Adat Bengkulu

Rumah adat di setiap daerah tentu mempunyai karakteristiknya sendiri, salah satunya yaitu rumah adat Bengkulu.

Ciri khas rumah adat bengkulu terletak dari bentuk atapnya yang terlihat seperti bertumpuk-tumpuk. Rumah adat Bengkulu mempunyai nama lain yaitu bubungan lima.

Hal ini dikarenakan atapnya bersusun atau membumbung.

Bahan yang digunakan untuk atapnya yaitu ijuk pohon enau. Namun, dengan berjalannya waktu, bahan yang digunakan untuk atapnya berganti dengan seng.

Selain memiliki atap yang unik, rumah adat Bengkulu juga memiliki tiang yang menampung badan rumah. Terdapat 15 tiang yang berukuran kurang lebih 1,8 meter yang menopang rumah ini.

Dengan mempunyai banyak tiang penopang, maka rumah ini dapat bertahan dengan gempa. Ciri khas lainnya terdapat pada anak tangganya.

Anak tangga tersebut selalu berjumlah ganjil yang berkaitan dengan kepercayaan adat setempat.

Fungsi dari rumah adat ini untuk tempat mengadakan berbagai ritual adat berupa pernikahan, kelahiran, penyambutan tamu kehormatan dan kematian. Selain itu, rumah adat ini juga berguna untuk ritual penolak bala.

Ritual tersebut sering dilakukan dengan menggantungkan bubungan rumah dengan beragah.

Misalnya seperti kando, setawar, setandan pisang mas, sedingin, sebatang tebu hitam dan lain sebagainya. pada bagian tulangnya diberi kain putih yang telah dirajah sebelumnya.

Lalu, bagian kolong bawah rumah ini berguna untuk tempat penyimpanan gerobak, hasil panen pertanian, kandang hewan, alat-alat pertanian, kayu api dan lain sebagainya.

Yuk, kepoin juga: Rumah Adat NTT Populer di Indonesia

Struktur Bangunan Rumah Adat Bengkulu

Provinsi Bengkulu yang letak geografisnya di jalur gempa sehingga dapat mendorong masyarakatnya untuk menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

Hal inilah rumah panggung disana didesain khusus supaya dapat bertahan dari guncangan gempa. Rumah adat ini memiliki 15 buah tiang penyangga dengan tingginya sekitar 1,8 meter.

Tiang tersebut ditumpangkan ke atas batu datar, yang berguna untuk mencegah terjadinya gempa dan mencegah terjadinya pelapukan pada tiang.

Bagian lantainya dibuat dari kayu yang sudah diserut secara halus. Lalu, bagian atapnya dibuat dari ijuk pohon enau.

Secara umum, struktur rumah adat ini dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Bagian Atas

Bagian atas rumah adat ini terdiri dari atap yang dibuat dari ijuk atau bambu. Namun, saat ini ada juga yang menggunakan seng.

Plafon dalam rumahnya terbuat dari papan atau pelupuh bambu. Hal ini supaya bagian atas dan badan rumah terhubung dengan ditambahkan balok-balok kayu bernama peran atau kasau.

kasau yaitu balok kayu yang diletakkan secara melintang diatas gording.

2. Bagian Tengah

Bagian tengah memiliki kerangka rumah, rangka pintu dan kerangka jendela yang dibuat dari kayu balam.

Dindingnya terbuat dari papan, namun ada juga yang menggunakan pelupuh. Lalu, dalam rumahnya terdapat lubang angin yang terletak dibagian atas jendela atau pintu.

Bahkan, ada juga 3 tiang, yaitu tiang penjuru, tiang tengah dan tiang halaman.

Selain itu, ada balok yang melintang di sepanjang dinding berguna sebagai menghubungkan antar tiang sudut rumah.

3. Bagian Bawah

Pada bagian bawah rumah adat ini terdapat lantai yang dibuat dari papan, pelupuh, atau bilah bambu.

Biasanya, papan tersebut berjumlah 8 buah dengan lebar sekitar 50 cm, yang kemudian dipasang di sepanjang dinding luar atas balok.

Papan yang berada di bawah lantai ini berguna untuk melindungi penghuni dari serangan musuh, hewan liar dari bawah rumah, banjir dan lain sebagainya.

Selain itu, ada beberapa masyarakat setempat yang menyebut bagian penyusun dalam rumah adat ini, yaitu:

  • Kijing, sebagai penutup balok yang letaknya di pinggir luar, lalu posisinya berada di sepanjang dinding rumah.
  • Tilan, balok berukuran sedang yang berguna untuk area tempat menempelnya lantai.
  • Blandar, balok kayu yang berada di bagian konstruksi rumah, gunanya untuk penahan talian.
  • Bidani, bambu tebal yang dipasang dengan cara melintang, berguna untuk menahan serangan musuh atau hewan liar.
  • Lapik Tiang, sebuah batu datar yang berguna untuk pondasi setiap tiang rumah, termasuk tangga depan dan tangga belakang.

Bagian Rumah Adat Bengkulu

Di dalam rumah adat Bengkulu ini memiliki ruangan yang fungsinya berbeda-beda, antara lain:

1. Ruang Tengah

Ruang tengah rumah adat ini nggak  seperti ruang tengah rumah masa kini. Biasanya ruang tengah rumah ini dikosongkan, tidak ada perabot sama sekali tapi cuma ada  Di tikar saja.

Ruang tengah ini berguna sebagai menerima tamu ibu rumah tangga atau keluarga dekat anak gadis. pada malam hari, berguna untuk tempat tidur anak bujang dalam keluarga itu.

2. Ruang Makan

Ruangan ini berguna untuk makan bersama seluruh anggota keluarga yang  terletak di sebelah dapur.

3. Hall

Hall merupakan ruangan rumah yang sering dipakai untuk menerima tamu yang sudah dikenal baik oleh pemilik rumah. Selain itu, ruangan ini juga sering dipakai untuk tempat berkumpul bersama keluarga besar.

4. Berendo

Ruangan ini sering dipakai untuk menerima tamu yang dikenal. Selain itu, juga menjadi tempat bermain anak atau tempat bersantai di pagi maupun sore hari.

5. Gerang

Gerak merupakan sebuah ruangan yang berada di sebelah dapur dan bisa dijadikan sebagai tempat menyimpan tempayan air. Ruangan ini menjadi tempat pemilik rumah saat mencuci piring dan untuk membersihkan peralatan dapur.

6. Bilik Gedang

Bilik Gedang merupakan kamar utama yang sering ditempati oleh pasangan suami istri pemilik rumah dan anak yang masih tidur bersama orangtuanya.

7. Bilik Gadis

Bilik Gadis adalah kamar yang sering ditempati oleh anak gadis dalam keluarga. Ruangan ini terletak di bersebelahan dengan bilik gedang.

8. Dapur

Bagian dapur yang terletak di antara ruang makan dan ruangan lain yang sering disebut dengan gerang. Biasanya, semua bumbu dapur dibuat secara alami lalu disimpan ke dalam ruangan ini.

Nah, itulah tadi penjelasan tentang rumah adat, struktur bangunananya serta ciri khasnya masing-masing. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Leave a Comment