Home » Flora & Fauna » Makanan Burung Hantu | Ciri-Ciri, Jenis dan Cara Merawatnya

Makanan Burung Hantu | Ciri-Ciri, Jenis dan Cara Merawatnya

Apakah Anda termasuk salah satu yang berminat memelihara burung hantu? Yuk, kenali terlebih dahulu makanan burung hantu dan bagaimana sih cara mereka berburu mangsa di alam.

Supaya Anda bisa memberikan asupan yang tepat untuk burung tersebut.

Burung hantu kerap membuat manusia penasaran dan memiliki sikap yang unik dan misterius.

Namun, meskipun lingkungan dan pola hidup mereka tidak begitu dekat dengan kita, tetapi burung hantu sudah menjadi salah satu hewan peliharaan eksotis.

Apa Saja Makanan Burung Hantu?

Burung hantu tergolong sebagai hewan predator atau burung pemangsa.

Artinya, burung hantu wajib memburu dan mengonsumsi hewan lain untuk dapat bertahan hidup.

Menariknya lagi, hewan yang biasanya menjadi santapan burung hantu ini, ternyata cukup bervariasi.

Mulai dari hewan invertebrata seperti siput, kepiting, cacing, serangga, dan laba-laba.

Hingga vertebrata, seperti reptil, ikan, amfibi, burung, dan mamalia yang relatif berukuran kecil.

Meskipun begitu, setiap spesies burung hantu juga mempunyai makanan utama yang lebih spesifik. Misalnya, scops owl a.k.a celepuk dan screech owl a.k.a megascops, lebih menyukai aneka serangga.

Sedangkan barn owl a.k.a Serak Jawa lebih suka memakan berbagai jenis tikus.

Sementara untuk burung hantu yang berukuran lebih besar. Seperti burung hantu elang, cenderung memburu hewan yang lebih menantang, contohnya seperti kelinci, rubah muda, dan beragam unggas, sampai yang seukuran dengan bebek.

Selain itu, ada juga spesies burung hantu yang mempunyai keahlian untuk menangkap ikan, seperti beluk ketupa dan burung hantu pemancing asal Afrika (Scotopelia).

Meskipun setiap spesies mempunyai preferensi makanan masing-masing, namun sebagian besar burung hantu cenderung oportunistik, dan akan mengambil mangsa apapun yang tersedia di daerah mereka.

Bagaimana Burung Hantu Memburu Mangsa?

Pada umumnya, burung hantu mempunyai daerah perburuan yang jauh dari lokasi bertenggernya saat siang hari.

Secara fisiologis, setiap burung hantu mempunyai karakteristik khusus yang menjadikan mereka sebagai pemangsa yang efisien, diantaranya :

  • Penglihatan tajam : Mendukung mereka untuk menemukan lokasi perburuan, bahkan pada malam yang remang-remang.
  • Pendengaran yang sensitif dan terarah : Untuk menemukan mangsa yang tersembunyi. Beberapa spesies burung hantu bahkan bisa berburu di dalam kegelapan total dan hanya mengandalkan suara saja.
  • Sayap khusus : Hal ini membuat burung hantu bisa terbang dalam senyap, sehingga memungkinkan mereka berburu secara diam-diam, dapat mengidentifikasi suara dengan lebih efektif, serta mengejutkan mangsanya.

Selain keanekaragaman mangsa, perilaku yang ditunjukkan oleh burung hantu ini ketika berburu juga sangat variatif.

Sebagian besar dari spesies burung hantu ini, berburu sambil bertengger, di dahan rendah, tunggul, maupun pagar.

Mereka akan menunggu kedatangan mangsa, kemudian menukik dengan sayap terbuka dan cakar yang membentang ke depan.

Ada juga beberapa spesies, yang akan terbang ataupun meluncur cukup jauh dari tenggerannya, sebelum menjatuhkan korban mangsanya.

Pada beberapa kasus, burung hantu juga bisa melumpuhkan mangsa lebih dahulu, barulah ia kemudian membentangkan sayapnya.

Selain itu, terdapat juga spesies burung hantu yang lebih suka melambung tinggi, untuk memindai daerah dan mencari mangsa yang menjadi potensial.

Ketika target sudah ditentukan, maka burung hantu ini akan terbang menuju ke arah tersebut, lalu mengincar mangsanya hingga detik-detik pencengkraman.

Saat menabrak mangsanya, burung hantu akan menarik kepalanya ke belakang, dan mendorong kaki ke depan dengan menggunakan cakar yang membentang lebar.

Biasanya, kekuatan tubrukan burung hantu ini cukup untuk menjadikan mangsanya pingsan, dan lantas terbunuh dengan sabetan paruh.

Dari segi teknik berburu, dari masing-masing burung hantu juga mempunyai metode yang berbeda, dan tergantung pada mangsa incaran mereka.

Serangga dan burung kecil, sering kali disergap saat di udara, dan ada saatnya tertangkap setelah dikeluarkan dari pepohonan ataupun semak.

Burung Hantu Penangkap Ikan

Sementara untuk burung hantu penangkap ikan, ada yang meluncur di atas air, kemudian menyambar ikan dengan sangat cepat (Pel’s fishing owl).

Ada pula yang bertengger di tepi perairan untuk meraih ikan atau lobster air tawar yang muncul di dekatnya (Blakiston’s fishing owl).

Selain itu, ada spesies burung hantu yang menyerbu ke dalam air, untuk mengejar ikan, ular air, lobster air tawar, maupun katak.

Setelah menangkap mangsanya, burung hantu membawa mangsa yang berukuran relatif kecil menggunakan paruhnya, atau dapat juga segera disantap.

Sedangkan, untuk mangsa yang berukuran relatif besar akan dibawa dengan cengkraman cakar.

Saat mendapatkan cukup banyak mangsa, burung hantu ini juga menyimpan kelebihan makanan di dalam sarang, lubang pohon, atau ranting yang tajam, untuk sebagai persediaan makanan.

Bagaimana Burung Hantu Mencerna Makanannya?

Sama seperti jenis burung lainnya, burung hantu tidak mempunyai gigi dan tidak dapat mengunyah makanan.

Pada umumnya, mangsa yang berukuran kecil akan ditelan secara bulat-bulat.

Sedangkan mangsa yang relatif besar akan dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil, ataupun dicabik-cabik, supaya lebih mudah ditelan.

Akan tetapi, tidak seperti burung lainnya, burung hantu tidak mempunyai tembolok untuk menyimpan makanan. Sehingga, setiap makanan yang tertelan akan langsung memasuki saluran pencernaannya.

Perlu untuk diketahui, bahwa perut burung hantu terdiri dari 2 bagian yaitu :

  • Pertama, bagian kelenjar atau proventrikulus, yang menghasilkan enzim, asam, dan lendir, dalam mengawali proses pencernaan.
  • Kedua, bagian berotot atau empedal, yang tanpa kelenjar, fungsinya adalah sebagai filter untuk menahan objek yang sulit dicerna, contohnya seperti tulang, rambut, gigi, dan bulu.

Setelah melewati bagian perut, makanan yang mudah hancur atau lunak. Kemudian dihaluskan oleh kontraksi otot, dan lolos untuk melewati semua sistem pencernaan, dengan meliputi usus kecil dan usus besar.

Sementara, hati dan pankreas, mengeluarkan enzim pencernaan pada usus kecil, sebagai tempat penyerapan makanan ke dalam tubuh.

Berikutnya di akhir saluran pencernaan, setelah usus besar, ada kloaka, yang menjadi tempat penampung kotoran, urin, dan sisa-sisa pencernaan. Karena tidak mempunyai kandung kemih, kloaka burung hantu terbuka sebagai lubang ekskresi asam.

Setelah makan, maka beberapa jam kemudian, bagian tubuh mangsa yang tidak bisa dicerna, dikompresi menjadi pelet.

Lantas, akan bergerak naik dari empedal ke proventrikulus, dan tetap di sana sekitar 10 jam, sebelum dimuntahkan.

Karena pelet yang tersimpan bisa memblokir sistem pencernaan, maka burung hantu tidak bisa menelan mangsa baru, sebelum pelet itu dikeluarkan.

Proses pemuntahan pelet menjadi isyarat alami. Bahwa burung hantu telah selesai menyerap nutrisi dan kemudian siap untuk makan kembali.

Ciri Ciri Burung Hantu Secara Umum

  • Umumnya setiap spesies burung hantu mempunyai ciri tubuh yang sama yakni matanya besar dan menghadap ke depan, sehingga tidak seperti burung lainnya yang matanya menghadap ke samping. Selain itu, burung hantu juga mempunyai paruh bengkok yang tajam seperti paruh elang.
  • Hal paling identik yang dimiliki oleh burung hantu ini adalah susunan bulu di kepalanya yang membentuk lingkaran wajah. Karena inilah yang menjadi ciri khas burung hantu jika dibandingkan dengan burung lainnya. Untuk bulu kepala yang membentuk wajah ini terkadang membuatnya terlihat mengesankan dan tak jarang menyeramkan.
  • Ciri khas yang dipunyai oleh burung hantu ini yakni dia mempunyai kemampuan untuk memutar lehernya sampai 180 derajat ke belakang.
  • Umumnya setiap burung hantu mempunyai bulu burik, kecoklatan atau keabu-abuan dengan terdapat bercak hitam dan warna putih. Namun, pada spesies tertentu ada burung hantu yang mempunyai bulu dengan warna putih polos.
  • Tidak mudah ditemui saat malam hari atau di siang hari, karena burung hantu ini tidak banyak bergerak dan lebih sering mematung dibawah lindungan dedaunan. Sehingga terkadang makhluk yang ada di sekitarnya tidak menyadari keberadaannya.
  • Burung hantu mempunyai ekor yang pendek dengan memiliki sayap yang panjang dan lebar. Burung hantu mempunyai rentang sayap yang dapat mencapai hingga 3 kali panjang tubuhnya.

Jenis-Jenis Burung Hantu

1. Burung Hantu Celepuk

burung celepuk
wikipedia.org

Burung hantu celepuk merupakan jenis burung hantu yang berukuran kecil sekitar 19 cm.

Memiliki jumbai di telinganya dan kebanyakan dari burung hantu celepuk ini adalah berwarna merah kecoklatan.

Hewan ini sendiri masih memiliki beberapa jenis antara lain burung hantu celepuk merah, burung hantu celepuk gunung, dan burung hantu celepuk rajah.

2. Burung Hantu Tyto Alba

burung hantu tyto alba
pixabay.com

Burung hantu tyto alba memiliki bentuk wajah yang unik dan lucu. Bagaimana tidak, burung hantu tyto alba memiliki wajah berbentuk love, dan berwarna putih seperti memakai topeng.

Hewan ini memiliki ukuran tubuh lebih besar jika dibandingkan dengan burung hantu celepuk yakni sekitar 34 cm. Dengan warna tubuh putih dan dihiasi warna kecoklatan di bagian sayapnya.

Jenis burung hantu tyto alba ini cukup populer di Indonesia karena kemampuanya dapat membasmi hama seperti tikus.

3. Burung Hantu Putih

burung hantu putih
pasberita.com

Burung hantu putih sendiri memiliki tampilan yang sedikit berbeda dengan jenis burung hantu lainnya.

Pada umumnya memiliki bulu berwarna putih sehingga terlihat lebih cantik daripada burung hantu lainnya.

Jenis burung hantu putih ini juga mempunyai mata berwarna kuning dan penglihatan yang sangat tajam.

4. Burung Hantu Bubo

burung bubo
infobinatang.com

Burung hantu bubo merupakan burung hantu terbesar, dan memiliki ukuran tubuh sekitar 45 cm. hal yang membedakan antara burung hantu bubo ini dengan burung hantu jenis lainnya.

Yakni kalau burung hantu bubo mempunyai jumbai di telinganya yang lebih terlihat daripada burung hantu jenis lainnya.

Jenis burung hantu bubo ini juga terlihat gagah dan menyeramkan, serta mempunyai tubuh berwarna kecoklatan.

5. Burung Hantu Salju

burung hantu salju
thoughtco.com

Burung hantu salju mempunyai bulu yang berwarna putih pada seluruh tubuhnya dan terlihat sangat lucu namun tetap masih menyeramkan.

Jenis burung hantu salju ini terbilang berbeda dengan burung hantu jenis lainnya karena habitat dari burung hantu ini adalah di wilayah salju atau daerah yang dingin.

Cara Merawat Burung Hantu

1. Gunakan Sangkar Yang Lumayan Besar

Layaknya seperti cara beternak lovebird, burung hantu celepuk akan lebih cocok dan tentunya menyukai kandang yang luas, karena burung hantu dapat lebih leluasa untuk bergerak.

Burung hantu ini sendiri bergerak berdasarkan dari mood atau keinginannya. Akan sangat gawat bila burung hantu merasa stress karena tidak dapat lebih leluasa bergerak.

Anda sediakan tangkringan dalam kandang, karena burung hantu sendiri lebih sering bertangkring.

Kemudian sesekali burung hantu perlu dikeluarkan dari kandangnya untuk memberikan suasana alam bebas.

Akan tetapi, dalam keadaan diberi tali yang dikaitkan antara tangkringan dengan kaki burung, agar burung hantu yang dipelihara yang masih belum jinak tidak lepas atau kabur.

2. Kandang berada di Tempat Teduh

Burung hantu celepuk merupakan salah satu binatang yang hidup lebih aktif saat di malam hari.

Hal itulah sebabnya burung hantu lebih baik diletakkan di kandang yang tidak terkena oleh sinar matahari langsung dan kandang dalam keadaan teduh.

Tidak seperti burung kicauan lainnya yang terlalu senang berjemur ketika burung berkicau. Kemudian pada malam hari lebih baik mematikan lampu kandang.

Karena burung hantu sebagai hewan malam yang memiliki pandangan lebih baik saat di malam hari, dan kalau di alam bebas hantu celepuk hanya di bantu oleh cahaya bulan saja.

3. Memperhatikan Pakan Burung

Untuk burung hantu celepuk yang berusia muda atau berumur sekitar 3 bulan boleh diberi pakan berupa jangkrik, setiap 2 kali sehari yakni ketika pagi dan sore hari.

Berikan beberapa jangkrik secukupnya setiap sekali burung tersebut makan.

Ketika memberi makan jangkrik pada burung hantu caranya adalah dengan menyuapinya. Jika merasa takut apabila digigit oleh paruh burung hantu yang tajam, tenang saja ada cara yang lebih aman kok.

Yakni dengan cara menusuk jangkrik memakai lidi Panjang, lalu berikan langsung ke mulut burung hantu yang dipelihara.

4. Menjalin Keakraban

Burung hantu celepuk juga termasuk hewan yang suka mengikuti gerakan mangsanya.

Bahkan burung hantu yang satu ini dapat memutarkan kepalanya sampai 180 derajat dan terkenal dengan bola matanya yang tajam.

5. Sering Berinteraksi

Ketika memelihara burung hantu celepuk mesti sering dan terbiasa diajak berinteraksi, supaya burung hantu lama-kelamaan dapat berinteraksi dengan baik.

Salah satu cara berinteraksi dengan burung hantu adalah dengan cara menatap matanya, dan cara berinteraksi ini dapat dilakukan pada setiap pagi dan sore hari.

Hal ini dilakukan jika mau lebih dekat dengan burung hantu peliharaan Anda, karena burung hantu ini termasuk sebagai salah satu hewan yang setia terhadap pasangannya.

6. Menjaga Kebersihan Kandang

Kalau burung hantu di alam bebas memakan makanannya dengan cara mencabik kemudian menelannya.

Pada saat dipelihara burung tidak akan menelan bagian makanan yang dianggapnya sulit untuk dimakan. Maka kandang burung hantu wajib selalu dijaga kebersihannya.

Selain itu, dijaga juga kebersihan kandang dari kotoran, supaya tidak timbul penyakit karena disebabkan oleh kotoran burung itu sendiri.

7. Membersihkan Perlengkapan

Ketika membersihkan kotoran pada kandang, maka usahakan juga membersihkan perlengkapan pemeliharaan burung hantu tersebut.

Misalnya di tempat makanan burung hantu, tempat minum, yang wajib dibersihkan karena mungkin sudah terkena kotoran.

8. Memandikan Burung Hantu

Salah satu cara supaya burung hantu celepuk tidak mudah stress yaitu dengan memandikannya.

Caranya adalah dengan menyemprotkan air menggunakan semprotan burung atau memberikan air di wadah untuk mandi dan hal ini dilakukan cukup setiap satu minggu sekali saja.

9. Menjinakkan Burung Hantu

Ada yang berpendapat trik utama kalau ingin menjinakkan burung hantu yaitu dengan membiarkannya melihat pemeliharanya tertidur.

Karena burung hantu ini akan menganggap bila pemeliharanya tidak akan menyakiti burung hantu.

Sebetulnya ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menjinakkan burung hantu ini. Yakni dengan melatih burung hantu celepuk ketika diberi makan untuk jangkrik supaya burung mau hinggap dan menempel di tangan si pemiliknya.

Lalu Anda usahakan untuk menatap matanya dan mengajak burung hantu tersebut seolah-olah ngobrol hingga burung hantu merasa tidak takut dengan pemeliharanya.

10. Memperhatikan Asupan Gizi

Untuk memberikan makanan pada burung hantu ketika dipelihara, Anda perlu mengganti-ganti jenis pakannya supaya nafsu makan tetap tinggi dan kebutuhan nutrisi dalam tubuh burung hantu bisa terpenuhi.

11. Memberi Nama pada Burung

Anda dapat memberi nama pada burung hantu celepuk, agar dapat berkomunikasi dengan akrab dengan hewan peliharaan.

Hal ini juga dapat dilakukan ketika melatih burung supaya jinak dengan panggilan yang telah terbiasa ditujukan kepada burung hantu peliharaan. Sehingga burung peliharaan bisa memperhatikan atau mendekat ketika dipanggil.

12. Melatih dengan Siulan

Burung hantu celepuk ini memang berbeda dengan burung lainnya.

Karena bisa melatihnya dengan memakai siulan, dengan cara memberikan siulan sambil memancingnya menggunakan jangkrik.

Itulah beberapa cara yang perlu Anda perhatikan ketika memelihara burung hantu celepuk, dan pada umumnya pemeliharaan untuk beberapa jenis burung hantu lainnya juga hampir sama.

Akan tetapi, perbedaan dengan jenis burung hantu lainnya adalah adalah terletak pada makanan burung hantu tersebut.

Karena burung hantu jenis yang lain hidup pada iklim yang berbeda sehingga ketersediaan makanannya juga akan berbeda.

Dari beberapa penjelasan diatas, Anda sudah bisa mendapatkan gambaran besar mengenai pola makan dari aneka spesies burung hantu.

Namun, apabila Anda termasuk sebagai orang yang hobi dan telah berkomitmen memelihara burung hantu.

Tentunya Anda juga wajib untuk mencari tahu mengenai ekosistem, penanganan perilaku, atau tindakan khusus, yang mesti Anda lakukan dalam merawat burung hantu.

Yuk! simak penjelasan selanjutnya mengenai jenis burung kolibri.

Demikianlah yang dapat Genemil sampaikan mengenai makanan burung hantu, bagaimana memburu mangsanya, ciri-ciri, jenis dan cara perawatannya.

Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan Anda.

Cukup sekian dan terima kasih!

Leave a Comment