Home » Sejarah » Sejarah Bulu Tangkis Dunia dan di Indonesia

Sejarah Bulu Tangkis Dunia dan di Indonesia

Melalui postingan sebelumnya Genemil telah mengulas tentang sejarah bola voli, namun untuk pembahasan kita kali ini adalah mengenai sejarah bulu tangkis.

Tahu nggak Anda?

Bahwa ternyata sejarah bulu tangkis atau ‘badminton’ ini diambil dari nama sebuah gedung yakni bernama Badminton House’. Gedung ini sendiri berada di Glodius Chester, Inggris.

Kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia, nama dari ‘badminton’ adalah ‘bulu tangkis’.

Namun, disini kita tidak hanya membahas tentang nama dan bahasa dari ‘badminton’.

Melainkan kita akan membahasnya mulai dari pengertian, sejarah dan peraturan dalam permainan bulu tangkis.

Untuk itu, simak terus ya artikel ini supaya Anda tahu bagaimana sejarah badminton secara lengkap di Indonesia hingga di dunia.

Pengertian Bulu Tangkis

pengertian bulu tangkis
freepik.com

Pengertian bulu tangkis atau badminton merupakan salah satu jenis olahraga dengan menggunakan raket dan dalam permainan ini bisa dimainkan dengan 2 orang, kemudian satu lawan satu dalam satu pertandingan atau permainan ganda dengan dua pasangan yang berlawanan.

Untuk jenis olahraga ini juga, hampir sama dengan permainan tenis meja.

Bulu tangkis, atau bisa disebut sebagai badminton, mempunyai sebuah tujuan yaitu memukul sesuatu yang disebut coke (bulu tangkis).

Sejarah Bulu Tangkis Dunia

sejarah bulu tangkis di dunia
freepik.com

Pada awalnya kebanyakan orang hanya mengenal nama badminton, dan berasal dari sebuah rumah atau istana yang terletak di wilayah Gloucester-shire.

Berada sekitar 200 km bagian barat Kota London, inggris.

Badminton house juga merupakan nama dari istana tersebut, serta menjadi saksi sejarah olahraga bulu tangkis yang paling digemari oleh semua orang.

Pemilik dari istana itu yakni bernama Duke of Beafourt, dan dia bukanlah orang yang menciptakan permainan bulu tangkis.

Jadi, nama Badminton sendiri hanya diperoleh dari bangunan tersebut, karena di situlah awal mulanya permainan badminton dimainkan.

Kemudian nama badminton mulai dikenal di kalangan atas dan sedikit demi sedikit kian mulai menyebar ke seluruh masyarakat.

Permainan Badminton ini menjadi satu-satunya permainan cabang olahraga, dimana namanya diambil dari sebuah nama bangunan.

Selanjutnya organisasi olahraga yang menaungi permainan Badminton di dunia, Internasional Badminton Federasi (IBF) berdiri sejak tahun 1934.

Kemudian untuk negara-negara yang bergabung di dalamnya adalah seperti negara di Skotlandia, Inggris, Irlandia, Selandia Baru, Wales, Prancis, Denmark, Belanda dan Kanada.

Di saat pertemuan singkat Extraordinary General Meeting dengan diadakan di Madrid pada september 2006.

Disana ada yang mengusulkan tentang perubahan dari nama induk organisasi International Badminton Federation (IBF) hingga berubah nama menjadi Badminton World Federation (BWF).

Setelah itu, usulan tersebut disepakati oleh seluruh delegasi dengan jumlah 206 suara.

Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia

sejarah bulu tangkis di indonesia
bola.com

Dalam sejarah bulu tangkis di Indonesia ini sebetulnya sudah lama ada. Sehingga ada orang yang memperkirakan permainan Bulu tangkis ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 1930-an.

Saat itu, Badminton sendiri dinaungi oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI).

Hingga akhirnya Bulu tangkis kian semakin berkembang pesat ketika Indonesia mulai merdeka.

Pada tahun 1947 maka berdirilah sebuah organisasi bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI).

Berikutnya, pada tanggal 5 Mei 1951, sejarah berdirinya sebuah organisasi yang bernama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

PBSI ini sendiri adalah sebuah organisasi yang lahir saat di tengah gejolak revolusi.

Dimana ketika itu, Indonesia sebagai bangsa yang baru saja lahir. Maka bangsa ini wajib berjuang keras supaya dapat memperoleh prestasi dalam kancah dunia.

Bahkan Bung Karno sendiri pernah mengkampanyekan sebagai istilah “Nation Building”.

Tim Badminton Indonesia juga langsung meresponnya dan kemudian mereka segera mewujudkan impian dari Bung Karno dengan berpartisipasi di dalam IBF pada sekitar tahun 1953.

Mengikuti Kejuaraan Piala Thomas

Pada tahun 1958, Indonesia juga mengikuti kejuaraan piala Thomas, dimana kala itu diselenggarakan di negara Singapura. Pada awalnya tim Indonesia ini belum “direken”.

Dimana saat itu sekitar tahun 1950 an, Badminton yang terkuat adalah berasal dari negara Amerika, Inggris, Denmark, Malaysia dan Thailand.

Namun, siapa yang mengira jika Indonesia malah kini bisa tampil perkasa di ajang pertandingan tersebut.

Dua dari atlet Indonesia yang bernama Tan Joe Hook dan Ferry Sonneville, bisa tampil dengan apik dan hingga akhirnya masuk ke “All Indonesian Final”.

Perlu diingat juga bahwa ketika itu Indonesia boleh dibilang sebagai Negara dengan kondisi yang sedang dalam masa sulit.

Tidak ada anggaran melimpah untuk digunakan sebagai pembinaan olahraga Badminton.

Kemudian sekitar tahun 1961, tim bulu tangkis Indonesia juga berhasil dalam merebut gelar juara.

Saat itu, Indonesia pun berhasil menumbangkan raksasa dari Thailand pada fase final.

Kemudian melalui ajang piala Thomas pada tahun 1964 di Tokyo, Jepang, Indonesia telah berhasil kembali menjadi sang juara setelah berhasil dalam menghancurkan Denmark.

Namun, ketika piala Thomas pada tahun 1967 yang hingga pada saat itu diselenggarakan di Ibu Kota Indonesia atau di Jakarta.

Malah justru tim Indonesia ini gagal membawa kemenangan atau menjadi juara.

Hal itu terjadi disebabkan karena tim Indonesia diskors akibat adanya sebuah insiden dari penonton.

Akan tetapi, ketika piala Thomas 1970 yang saat itu diadakan di Negara Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia dapat membalas kekalahan yang di deritanya sebelumnya.

Era Kejayaan Bulu Tangkis Indonesia

Di tahun 1960 hingga 1970 boleh dibilang bahwasanya sejarah pada era ini adalah era kejayaan bulu tangkis Indonesia. Ketika itu, muncul beberapa nama yang sangat melegenda seperti Rudy Hartono.

Bahkan namanya tersebut tertulis di Guinness Book of World Records, sehingga menjadi pemegang rekor juara All-England.

Kemudian ada lagi dari tim ganda putra Indonesia, yaitu Tjuntjun/Johan Wahjudi, dan berhasil merebut juara ganda putra hingga sebanyak 6 kali.

Pada tahun 1980, China kini mulai berdiri sebagai salah satu saingan yang cukup berat.

Dalam ajang kejuaraan All England, maka disini Indonesia hanya mampu menjadi juara di tahun 1981, yaitu melalui Liem Swie King.

Hingga pada ajang piala Thomas, Tim Indonesia hanya dapat menang ketika piala Thomas 1984 yang diadakan di Negara Kuala Lumpur.

Pada tahun 1990 hingga dengan tahun 2000, Indonesia boleh dibilang bangkit lagi. Pada tahun 1992, melalui Olimpiade Barcelona, Tim Indonesia berhasil mencetak sejarah baru.

Karena menjadi pertama kalinya kontingen Indonesia kita berhasil dalam membawa pulang medali emas. Akhirnya tim Indonesia dapat membawa pulang 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Kemudian selang 4 tahun setelah kejuaraan tersebut, pada ajang Olimpiade Atlanta.

Tim Indonesia pun telah berhasil kembali dalam membawa pulang 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu.

Dalam kejuaraan inilah medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda putra yang legendaries yaitu bernama Rexy Mainaky-Ricky Subagja.

Sedangkan pada piala Thomas Indonesia juga berhasil menjuarainya hingga sebanyak 5 kali dengan berturut-turut Di tahun 1994 hingga tahun 2002.

Kemudian untuk kejuaraan All England Indonesia berhasil juara sebanyak 3 kali yakni diraih oleh Ardi Wiranata (1991) dan Hariyanto Arbi (1993 dan 1994).

Sedangkan pada kompetisi piala Uber, Indonesia pun berhasil menang sebanyak 2 kali di tahun 1994 dan 1996.

Sejarah Bulu Tangkis di China

Dalam sejarah bulu tangkis di China, orang yang mengatakan kalau bulu tangkis berasal dari Cina ini berpendapat bahwasanya dulu nenek moyang mereka melakukan permainan ini dilakukan di Tionghoa.

Akan tetapi, nenek moyang mereka dulu tidak memakai raket, melainkan cuma memakai kok saja.

Untuk cara memukul koknya juga dengan memakai kaki mereka. Kemudian, tugas dari pemain yakni menjaga kok supaya tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa bantuan tangan.

Sejarah Bulu Tangkis di Inggris

Beda halnya dengan di Inggris, kalau di zaman pertengahan, sejarah bulu tangkis ini adalah permainan anak-anak yang dulunya bernama Battledores dan Shuttlecocks.

Permainan ini pun sangat populer pada zaman itu.

Sesuai dengan namanya yakni Shuttlecocks, permainan ini juga sama halnya peraturan di  Cina, yakni dengan menjaga kok agar tetap di udara dan menjaga supaya tidak menyentuh tanah.

Sedangkan untuk Battledores mereka memakai alat seperti tongkat atau dayung.

Ketika Inggris mengkoloni Asia, mereka pun mulai menyebarkan permainan bulu tangkis hingga ke negara-negara Asia seperti Jepang, Cina, dan Siam (saat ini Thailand).

Sampai akhirnya permainan ini menjadi sangat populer pada waktu itu di kalangan anak-anak.

Sejarah Bulu Tangkis di London

Selanjutnya untuk sejarah bulu tangkis di London, bahwasanya permainan badminton sangat populer melalui kalangan anak-anak di tahun 1854.

Kala itu, di sepanjang jalanan London, maka akan sering melihat banyak anak yang memainkan permainan ini.

Hingga kemudian permainan ini sudah dipublikasi oleh majalah nasional ketika itu, yakni majalah Punch.

Sejarah Bulu Tangkis di India

Dalam sejarah badminton di India ini dipercayai sebagai olahraga kompetitif bulu tangkis dan diciptakan oleh petugas Tentara Britania di kota Pune di abad ke-19.

Pada masa ini, permainan ini kian mulai berkembang dengan adanya alat bantu berupa jaring dalam menangkap dan memukul kok.

Peraturan Dalam Olahraga Badminton

peraturan dalam olahraga badminton
freepik.com

Sebaiknya kita memahami dulu bagaimana peraturan dari permainan olahraga badminton ini supaya kita bisa bermain dengan baik dan benar.

Pada umumnya, sebelum permainan badminton ini dimulai, maka wasit akan melakukan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang memperoleh bola pertama ataupun yang berhak melakukan servis.

Servis ini sendiri merupakan pukulan bola pertama dalam mengawali sebuah pertandingan sudah dimulai.

Akan tetapi, untuk melakukan servis ini sendiri ada beberapa aturan berikut ini :

  • Apabila pukulan servis dilakukan oleh penyaji service tidak bisa dikembalikan oleh si penerima servis, penyaji servis tersebut akan memperoleh nilai satu angka.
  • Apabila penerima servis dapat mengembalikan shuttlecock dengan sempurna dan kemudian si penyaji servis gagal untuk mengembalikannya, maka si penyaji servis tidak memperoleh nilai.

Selain servis, pada olahraga badminton ini juga terdapat bentuk permainan yang dibedakan menjadi 2, yakni :

1. Permainan Tunggal

Baik itu tunggal putra maupun putri, pada permainan tunggal, untuk garis lapangan yang digunakan adalah garis dalam bagian pinggir lapangan dan garis luar untuk garis yang terletak di belakang.

2. Permainan Ganda

Sedangkan pada permainan ganda untuk putra maupun putri, garis yang dipakai adalah garis yang sebelah luar. Kemudian untuk garis belakang yaitu garis yang bagian dalam.

Pada bentuk permainan ganda ini, selain itu juga berlaku campuran (putra dan putri) dapat dijadikan satu dalam satu permainan.

Selain sejarah bulu tangkis (Badminton), simak juga pembahasan berikutnya terkait sejarah sepak takraw dan perkembangannya di Indonesia!

1. Peraturan umum Badminton

Berikut ini adalah peraturan umum dalam permainan badminton diantaranya :

1. Pemain

  • Tunggal : Untuk pemain tunggal jumlahnya adalah sebanyak 20 orang kemudian dibagi menjadi 5 grup. Sama seperti pemain ganda, yakni pada setiap grup akan diurut berdasarkan pada peringkat dari yang tertinggi hingga yang terbawah.
  • Ganda : Untuk jumlah pemain ganda yang terdaftar adalah sebanyak 32 pasangan kemudian dibagi menjadi 8 grup. Lalu pada setiap grup akan diurutkan sesuai peringkat pada masing-masing pasangan pemain.

2. Perhitungan skor memakai sistem rally point dengan catatan hingga sebatas 21 poin.

3. Untuk babak penyisihan dilakukan dengan model two winning set (2 kali kemenangan). Hal ini berlaku untuk pemain tunggal dan pemain ganda.

4. Untuk pemain ganda, setiap pasangan di masing-masing grup akan bermain 6 kali dalam babak penyisihan. Untuk menentukan siapa yang maju ke babak selanjutnya adalah dilihat dari poin yang didapatkan dari setiap permainan sebelumnya.

5. Pada pemain tunggal, 3 pemain urutan kedua dengan poin tertinggi, di babak penyisihan akan dimasukkan ke dalam babak ¼ final langsung. Karena di babak ¼ final hanya membutuhkan 8 pemain saja.

6. Dalam menghitung skor atau poin ini akan dihitung dengan memakai alat canggih yakni berupa software skor. Maka, tidak akan ada kecurangan dalam menghitung poin pemain.

7. Jika babak penyisihan untuk pemain ganda selesai, maka dilanjutkan dengan penyisihan pemain tunggal dengan memakai metode yang sama.

8. Sistem gugur.

9. Babak 1/8 final untuk pemain tunggal ditiadakan, langsung ke babak ¼ final.

10. Skema babak 1/8 final :

  • (Position 1 Grup A) Vs (Position 2 Grup B)
  • (Position 2 Grup C) Vs (Position 1 Grup D)

11. Durasi permainan badminton :

  • Penyisihan = 2 jam
  • Sistem gugur pertama (1/8 final) = ½ jam
  • Kedua (1/4 final) = ½ jam
  • Ketiga (semi final) = ½ jam
  • Final = 40 menit

12. Durasi waktu keseluruhan 6,5 jam.

2. Perhitungan Poin

Pada mei 2006 ketika kejuaraan resmi seluruh partai baik itu tunggal maupun ganda, untuk penghitungan poinnya adalah dengan menggunakan sistem 3 x 21 real point.

Boleh dikatakan bahwa kemenangan bisa diraih apabila telah memenangkan 2 set pertandingan. Hal ini berlaku untuk pemain tunggal dan ganda.

Meski dari waktu ke waktu, sistem perhitungan poin untuk bulu tangkis sering mengalami perubahan.

Seperti dulunya yang memakai sistem klasik yakni pindah bola 15 poin sampai berubah menjadi sistem terbaru yakni sistem reli 21 poin.

Dalam penghitungan poin ada beberapa aturan yang di antaranya :

  • Untuk jumlah nilai dalam satu pertandingan bulu tangkis yaitu 15, apabila tidak mengalami deuce. Hal ini pun berlaku untuk setiap pemain tunggal maupun ganda dan juga berlaku juga baik itu putra ataupun putri.
  • Selanjutnya untuk jumlah nilai dalam satu pertandingan tunggal putra yaitu 11, apabila tidak mengalami deuce. Namun, jika terjadi deuce, maka nilainya adalah 13, dan akan diberi tambahan 5 angka. Akan tetapi, jika mengalami deuce di angka 14, jadi akan ada penambahan 2 angka.
  • Untuk pemain tunggal putra, apabila deuce terjadi pada angka 9, maka akan ada penambahan 3 angka dan apabila mengalami deuce di angka 10, jadi akan ada penambahan 2 angka.

3. Ukuran Lapangan Badminton

ukuran lapangan badminton
pixfeeds.com
  • Panjang: 13,4 m
  • Lebar: 6,1 m
  • Lebar garis pembatas: 0,5 m

4. Ukuran Jaring Net Badminton

Jaring net terbuat dari tali halus yang ukurannya adalah sebagai berikut :

  • Panjang : 6,1 m
  • Lebar : 0,75 m
  • Tinggi : 1,525 m
  • Sepanjang net terdapat pita putih dengan lebar : 5 cm

5. Ukuran Bola/kok/Shuttlecock Badminton

Kok badminton ini dibuat dari bahan bulu angsa maupun sejenisnya dengan memiliki ukuran sebagai berikut :

  • Panjang bulu : 60-70 mm
  • Diameter gabus : 25-28 mm
  • Garis tengah ujung lingkaran bulu : 54 mm
  • Jumlah bulu : 14-16 helai
  • Berat bola : 4,7-5,5 gr

***

Yah, itulah sekilas sejarah bulu tangkis / Badminton, dimana dengan adanya informasi ini Anda akan lebih memahami bagaimana olahraga ini terbentuk dan bagaimana proses badminton tersebar.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Cukup sekian dan terima kasih!

Leave a Comment