Home » Kesenian » Yuk Lestarikan 4 Jenis Senjata Tradisional Kalimantan Utara Ini

Yuk Lestarikan 4 Jenis Senjata Tradisional Kalimantan Utara Ini

Kalimantan Utara salah satu Provinsi di Indonesia yang berdekatan dengan daerah Serawak, Sabah, Malaysia Timur. Setiap provinsi tentu memiliki senjata tradisional yang beragam macam, begitu juga Kalimantan Utara.

Bentuk senjata tradisional provinsi ini lebih khas daripada senjata tradisional Kalimantan lainnya. Hal tersebut dikarenakan senjatanya legendaris dari Suku Dayak Lundayeh atau suku yang haus dengan kepala insan.

Maksudnya ketika ada peperangan antar suku, maka suku Dayak tersebut akan mengejar kepala musuh sebagai syarat untuk meningkatkan derajat maupun untuk menikah. Saat berperang suku tersebut akan menggunakannya tombak maupun perisai.

Macam – Macam Senjata Tradisional Kalimantan Utara

Macam-Macam Senjata Tradisional Kalimantan Utara
blogspot.com

Kalimantan Utara saat ini masih memiliki senjata tradisional yang terjaga dan eksis. Bahkan sampai sekarang pun masih digunakan untuk berburu. Adapun beberapa macam senjata tradisional tersebut yaitu:

1. Telawang

Telawang
shopee.co.id

Telawang (perisai) adalah salah satu senjata tradisional yang hampir mirip dengan tameng dari suku Dayak. Senjata ini sering digunakan masyarakat untuk pertahanan diri dari serangan musuh saat berperang.

Untuk membuatnya memerlukan bahan seperti kayu yang kuat dan ringan, salah satu kayu tersebut yaitu pelantan atau pelai. Kemudian dibentuk prisma dengan ukuran lebar sekitar 30 – 50 cm dan panjang sekitar 1,5 – 2 m.

Tak hanya itu saja, senjata ini juga memiliki 2 bagian, yaitu bagian dalam mirip seperti sisi bawah atap rumah dengan memiliki pegangan di bagian tengahnya.

Sementara itu, di bagian luar mirip seperti sisi atap rumah dengan memiliki ukiran khas dari daerah Kalimantan Utara. Dulu masyarakat suku Dayak menggunakan senjata ini untuk menebas kepala musuh.

Namun dengan berjalannya senjata ini sudah dialihkan fungsi sebab nggak ada lagi peperangan di sana. Bahkan masyarakat pun sudah lebih terbuka dengan peradaban dan sudah patuh pada peraturan pemerintah.

Saat ini senjata tradisional Kalimantan Utara hanya digunakan untuk pelengkap acara ritual dan keagamaan, hiasan untuk di koleksi dan alat kesenian.

Akan tetapi, untuk senjata yang di dalamnya nggak memiliki unsur magis, maka masih digunakan sebagai alat berburu dan bertani.

2. Senjata Tradisional Mandau Kalimantan Utara

Senjata Tradisional Mandau Kalimantan Utara
shopee.co.id

Salah satu senjata tradisional khas Kalimantan Utara yang berasal dari suku Dayak selanjutnya yaitu manda. Senjata ini memiliki beberapa ukiran atau motif di bagian bilahnya, dimana motif tersebut pastinya memiliki makna tersendiri.

Secara bahasa Mandau berasal dari kata “Man” artinya seseorang yang berasal dari suku di daerah Cina bagian selatan. Kemudian “Dao” dalam bahasa Cina artinya golok.

Di zaman dulu, senjata ini sering digunakan masyarakat suku Dayak sebagai alat utama dalam peperangan, alat pengayunan (pemenggalan kepala musuh).

Seiring berkembangnya waktu, senjata ini sekarang digunakan sebagai alat pelengkap acara ritual dan benda pajangan atau koleksi. Hal tersebut dikarenakan, saat peperangan dan pengayunan sudah nggak pernah terjadi lagi pada masyarakat Dayak Kalimantan Utara.

Senjata ini mengandung makna magis dan nilai-nilai tertentu, misalkan ritual saat pembuatannya. Bahkan senjata ini juga ada yang khusus digunakan saat ketika mengadakan ritual-ritual tertentu.

Selain terkesan sakral dan seram, senjata ini juga sering digunakan masyarakat sebagai alat berburu maupun alat bertani.

Meskipun begitu ada juga beberapa dari kesenian dan budaya, bahwa senjata ini sebagai tanda pengenal dari penduduk Dayak di daerah Kalimantan Utara dan sebagai simbol keberanian, kesabaran dan ketelitian.

3. Sumpit

Sumpit
amazingborneo.com

Sumpit merupakan salah satu senjata tradisional khas Kalimantan Utara suku Dayak yang bentuknya mirip seperti selongsong bulat. Dimana ukuran panjangnya sekitar 1,5 sampai 2 m.

Cukup banyak masyarakat yang menggunakan senjata ini pada jarak jauh dengan tingkat akurasi dan ketepatan yang cukup tinggi.

Tak hanya itu saja, senjata ini juga sama sekali nggak menimbulkan suara. Jadi nggak heran jika banyak digunakan untuk berburu binatang dan sebagai mas kawin.

4. Senjata Tradisional Kalimantan Utara Dohong

Senjata Tradisional Kalimantan Utara Dohong
shopee.co.id

Senjata tradisional khas Kalimantan Utara berikutnya yaitu dohong. Bentuknya mirip seperti keris, namun senjata ini lebih besar dan tajam di bagian kedua sisinya.

Mata dari senjata ini terbuat dari tanduk, kemudian untuk sarungnya dibuat dari kayu. Dohong termasuk senjata tajam sehingga cuma boleh digunakan oleh ketua adat suku Dayak saja. 

Bagian Senjata Tradisional Kalimantan Utara Mandau yang Unik

Bagian Senjata Tradisional Kalimantan Utara Mandau yang Unik
kumparan.com

Senjata mandau ini bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Dimana bagian tersebut pastinya memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Berikut ini bagian-bagian dalam senjata mandau, antara lain yaitu:

Baca yuk: Alat musik membranophone

1. Kumpang (Sarung)

Kumpang memiliki berbagai jenis varian material yang disesuaikan dengan pemiliknya. Dimana bahan yang digunakan yaitu kayu meranti yang dilapisi dengan tanduk hewan rusa kemudian di ukir sedemikian rupa.

Namun di atas mandu terdapat beberapa tembikar udang yang terbuat dari anyaman rotan. Selain itu, ada juga ornamen yang bentuknya seperti kantong, dimana secara menyeluruh dibuat dengan warna putih, merah dan hitam.

Warna-warna tersebut memiliki makna keberuntungan dan filosofi keamanan.

Kemudian ornamen ini juga di isi kayu gading dan pisau penyerut kayu yang dipercaya dapat membuat pemiliknya terhindar dari binatang buas yang ingin melukainya.

2. Bilah

Bilah merupakan jenis mata Mandau yang mirip seperti pedang. Biasanya ada beberapa lekukan yang ada di penggalan ujung dan terdapat tarakan khas yang sudah menjadi identitas dari suku Dayak. Bilah-bilah tersebut mempunyai panjang sekitar 55 hingga 56 cm.

3. Hulu (Gagang)

Hulu dibuat dari tulang hewan atau kayu yang sudah diukir seperti bentuk kepada hewan berparuh. Gagang tersebut dikelilingi dengan rambut manusia sebagai dekorasi.

Hal tersebut dilakukan karena rambut di pajang memiliki makna tertentu. Dimana setiap ikatan rambut bermakna berapa jumlah kepala yang telah ditebas.

4. Rotan 

Pegangan pada senjata mandau dililit menggunakan rotan, tujuannya supaya cengkeraman nggak mudah lepas walaupun senjata diayunkan dengan keras.

Bukan berfungsi untuk tangkai saja, namun corak yang terdapat di hulu mandau dapat menawarkan aksara Kalimantan sendiri.

5. Ambang

Ambang yaitu senjata pendamping mandau yang memiliki kualitas rendah. Biasanya senjata ini dibuat dari besi yang biasa tanpa mempunyai pernak-pernik.

Hal tersebutlah yang dapat membuat kedua jenis tersebut berbeda walaupun dilihat sekilas mirip.

Biasanya ambang digunakan sebagai cinderamata oleh suku Dayak. Bagi orang awam yang nggak pernah melihat dan memegang senjata mandau yang asli, maka mereka pasti kesulitan untuk membedakannya. 

6. Langgei Puai

Langgei Puai adalah sejenis pisau kecil yang ada di sarung kupang sebab memiliki bentuk yang kecil dan panjang. Pisau kecil ini juga menjadi salah satu senjata pelengkap untuk Mandau.

Biasanya digunakan masyarakat untuk membuat suatu ukiran, mencongkel peluru yang menusuk di bagian daging hewan, mengeluarkan duri-duri dari telapak kaki dan lain sebagainya.

Pisau kecil ini nggak bisa diselipkan pada senjata Mandau, namun dapat diselipkan pada Mandau yang sudah digunakan untuk berperang dan untuk menumpas darah para musuh.

Leave a Comment